pada awalnya saat air matamu membasahi pakaianku...
aku pikir aku hanya harus menunggu dan membiarkannya kering
tapi air matamu mendatangkan awan dan angin yang lebih besar
dan jatuh sebagai hujan yang menghentikan langkahku
saat aku semakin basah kuyup oleh hujan yang tidak dapat dihentikan atau dihindari
kemana aku harus pergi
aku kehilangan arah
meskipun aku ingin lari jauh
kau tetap tinggal dalam pikiranku dan aku terus kembali
aku ingin melindungi mu
dan aku ingin memperlakukanmu dengan baik

saat kau disisiku...
aku tidak bisa memperlakukanmu dengan baik...
tapi aku bisa melindungi mu....

#my girlfriend is gumiho



THOMAS ALVA EDISON


Thomas Alva Edison lahir pada bulan Februari 1847, di Amerika Serikat. Ibunya seorang guru Sekolah Dasar dan ayahnya seorang pedagang kecil. Pada masa kanak-kanak, perilakunya sangat berbeda dengan anak seusianya. Pada usia 6 tahun, ia pernah mengerami telur ayam di kandangnya. Di sekolah, ia tercatat sebagai anak yang sangat bodoh. Karena itu, setelah beberapa bulan belajar di sekolah, ia dikeluarkan dari sekolah itu.
Setelah dikeluarkan dari sekolah, Edison diajari membaca dan menulis oleh ibunya sehingga ia pandai membaca. Walaupun Edison hanya belajar dari ibunya, ia menjadi anak yang rajin dan gemar membaca. Surat kabar, majalah, dan buku-buku yang dijumpainya selalu dibacanya dengan tekun. Bacaan yang paling disukai ialah buku-buku tentang ilmu pengetahuan, terutama tentang IPA(Ilmu Pengetahuan Alam). Dengan demikian, Edison semakin bertambah banyak pengetahuannya.
Pada usia 12 tahun, Edison berjualan koran di atas kereta api. Dengan berjualan koran, ia tidak pernah ketinggalan berita-berita penting. Di dalam kereta api itu, ia suka melakukan percobaan-percobaan. Pada suatu hari, cairan percobaannya tumpah sehingga terjadi kebakaran kecil. Akibat kejadian itu, Edison dipukuli oleh kondektur sehingga ia menjadi tuli. Selain itu, Edison tidak diperkenankan lagi berjualan di atas kereta api.
Ketika masih berjualan di atas kereta api, Edison telah mencoba menerbitkan sendiri surat kabar. Selain itu, ia juga senang belajar mengirimkan berita lewat telegram di stasiun. Dalam waktu yang singkat, ia menjadi mahir menggunakan telegram. Kemudian, ia sendiri mencoba membuat pesawat telegram. Hasilnya cukup memuaskan sehingga ada beberapa orang yang mau membelinya. Dengan demikian, ia pun sekarang mempunyai modal uang.
Dengan uang itu, ia mendirikan laboratorium sederhana. Di laboratoriumnya, ia mencoba berbagai macam percobaan IPA. Banyak percobaan yang berhasil dengan baik. Dalam percobaannya itu, Edison menghasilkan beberapa alat elektronika. Di antaranya ialah lampu pijar, pesawat telepon, tape recorder, kamera foto, proyektor untuk bioskop, aki, dan alat-alat lainnya.
Menjelang akhir abad ke-19, ia mendirikan pusat listrik yang pertama di kota New York, Amerika Serikat. Penemuan-penemuan Edison terus bertambah, kira-kira mencapai 3000 buah. Akhirnya Edison menjadi orang terkenal dan kaya akan penemuan teknologi.


Description

Nuno adalah proyek idealisme komposer Indonesia, Yovie Widianto, yang merasa beberapa hasil karyanya tak bisa diolah maksimal di Kahitna. Nama band Nuno diambil dari bahasa Italia, Numero Uno, yang artinya nomor satu. Band ini dibentuk pada tahun 2001. Album pertama mereka bertajuk Semua Bintang.Tiga tahun kemudian, Yovie & Nuno merilis album baru bertajuk Kemenangan Cinta (2004). Mereka pun mengubah nama menjadi Yovie and The Nuno. Alasannya, karena banyak yang mengira Nuno adalah nama orang. Maka Yovie memutuskan menambah kata "The" di depan nama Nuno. Di album kedua ini, personel The Nuno ada yang berganti. Personel The Nuno untuk album kedua yaitu Ersta (bass), Gail (vokal), Diat (gitar), Rere (drum), dan Dudi Oris (vokal).Album ketiga (The Special One) rilis akhir tahun 2007. Yovie and The Nuno kembali mengubah nama mereka menjadi Yovie and Nuno. Di album ini, tiga personel terdahulu yaitu Ersta, Gail, dan Rere telah hengkang. Tetapi Yovie memasukkan vokalis baru yaitu Dikta, yang memiliki timbre tenor dalam suaranya. Dikta dulunya adalah gitaris sebuah band indie di Jakarta.Sumber : www.yovienuno.com